Ekuitas Merek Unilever

Ekuitas merek adalah nilai yang dimiliki oleh produk yang dapat diketahui dari respon konsumen terhadap produk tersebut. Dalam hal ini saya mencoba untuk membahas ekuitas merek yang dimiliki oleh Unilever.


Unilever mempunyai lebih dari 400 merek. Unilever adalah perusahaan yang fokus dalam bidang kesehatan dan kesejahteraan. Dalam strateginya untuk meningkatkan kepercayaan dari konsumen, Unilever melakukan komunikasi melalui iklan di media cetak maupun elektronik. Selain itu, branding, design, technical printing, dan merchandising terus dilakukan untuk membangun citra produk. Dengan cara ini diharapkan konsumen akan nyaman dengan produk dari Unilever dan timbul kesadaran untuk setia terhadap merek ini. Nilai dari suatu merek adalah memperbanyak konsumen yang loyal terhadap produk. Kesetiaan konsumen merupakan sebuah aset yang dimiliki karena untuk mendapatkannya membutuhkan proses yang lama dan banyak tantangannya.

Sumber :
http://www.unilever.com/
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2009/12/strategi-pemasaran-semua-produk-pt-unilever-indonesia-tbk/

Positioning

Positioning menurut Regis Mc Kenna (1985: 37) :
“Proses positioning harus dimulai dengan produk itu sendiri. Untuk mencapai product positioning yang kuat suatu perusahaan perlu melakukan diferensiasi dalam banyak faktor yaitu: teknologi, harga, kualitas, saluran distribusi atau sasaran konsumennya.”

Positioning menurut Yoram Wind, dalam Kotler et all (2003) :
"Positioning sebagai reason for being yaitu bagaimana mendefinisikan identitas dan kepribadian perusahaan di benak konsumen."
Positioning tidak hanya menumbuhkan citra dibenak konsumen, tetapi bagaimana merebut kepercayaan konsumen. Positioning juga merupakan janji yang dibuat perusahaan untuk konsumen, oleh karena itu perusahaan tersebut harus menepati janjinya karena merupakan bagian yang vital dan krusial bagi keberhasilan perusahaan.

Positioning menurut Kotler, Kartaiava, Huan dan Liu (2003) :
"Positioning sebagai the strategy for leading your customers credibly yaitu suatu strategi untuk membangun kepercayaan, keyakinan, dan kompetensi bagi konsumen."
Positioning adalah bagaimana perusahaan mendapat kepercayaan dari konsumen untuk produk-produknya.

Positioning adalah strategi yang digunakan oleh perusahaan untuk mendapatkan kepercayaan dengan mendeskripsikan identitas produk dipikiran utama konsumen.

Sumber :
http://saridewihidayani.multiply.com/journal/item/11?&show_interstitial=1&u=%2Fjournal%2Fitem
http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/04/peran-positioning-dalam-strategi.html

Brand STP

Indomie merupakan sebuah produk mie instan atau makanan cepat saji paling sukses di Indonesia. Produk ini mempunyai segmentasi sbb:
+ Demografis
  - jenis kelamin laki-laki dan perempuan
  - umur mulai dari 18-24 tahun
  - penghasilan sekitar Rp 500.000/bulan
  - status mahasiswa dan belum menikah
+ Geografis
  - tinggal di kota-kota besar
+ Psikografis
  - gaya hidup yang menyukai makanan cepat saji

Target dari produk ini adalah mahasiswa yang tinggal di kost. Mereka menyukai makanan cepat saji dan mudah didapat karena harga yang bersahabat dan jangkauan penjualan yang tersebar di berbagai penjuru di Indonesia.
Positioning produk ini sangat populer di Indonesia sehingga sudah menjadi Top Of Mind di masyarakat. Indomie juga mampu menembus pasar internasional.



Coca Cola merupakan produk minuman soda yang sangat terkenal di dunia. Segementasi dari produk ini sbb:
+ Demografis
  - jenis kelamin laki-laki dan perempuan
  - usia remaja mulai dari 16-21
  - penghasilan sekitar 1 juta keatas
  - pendidikan SMA dan mahasiswa
  - status belum menikah
+ Geografis
  - kota-kota besar
+ Psikografis
  - gaya hidup yang mahal dan selera remaja yang tinggi

Target dari produk ini langsung ditujukan untuk remaja dan mahasiswa yang tinggal di perkotaan. Minuman ringan yang sangat populer di dunia ini baru saja mengusung tagline "Hidup Ala Coca Cola" yang mendorong kalangan remaja agar selalu positif, optimistis dalam menjalani hidup.

Segmentasi, Targeting, dan Positioning

Segmentasi


Segmentasi adalah proses pengelompokkan pasar yang mempunyai kesamaan dalam hal minat, daya beli, geografi, perilaku pembelian serta gaya hidup. Segmentasi memungkinkan perusahaan untuk lebih focus dalam mengalokasikan sumber daya. Segmentasi merupakan dasar untuk menentukan komponen-komponen strategi serta menjadi kunci untuk mengalahkan pesaing.



Untuk mengidentifikasi preferensi segmen, ada tiga pola :

1. Homogeneus prefence 
    > Preferensi konsumen terhadap produk sama.
2. Diffused preference
    > Preferensi konsumen terhadap produk beragam.
3. Clustered preference    
  > Preferensi konsumen berkelompok-kelompok dan setiap kelompok memiliki preferensi  yang sama.


Proses Segmentasi Pasar
1. Survey stage
2. Analysis stage
3. Profiling stage


Dasar Segmentasi
1. Geografis
   » pengelompokan dilakukan berdasarkan faktor geografinya, seperti berdasarkan daerah asal atau tempat tinggal.
2. Demografis
    » pengelompokan dilakukan berdasarkan variabel usia, jenis kelamin dan pekerjaan.
3. Psikografis
   » pengelompokan didasarkan pada karakteristik setiap konsumen, seperti motivasi, kepribadian, persepsi, interest, minat dan sikap.
4. Static Atribut Segmentation
     » mencakup variabel geografi dan demografi.
5. Dynamic Atribut Segmentation
     » mencakup variabel psikografis dan behavorial.
6. Individual Segmentation
     » mengelompokkan pasar atas unit terkecil atau individu.



Syarat Segmentasi Yang Efektif
1. Measurable (terukur)
  > membantu perusahaan dalam mengukur potensi pasar, daya beli konsumen serta ukuran alokasi sumber daya.
2. Substansial (banyak)
    > segmen harus besar dan profitable untuk dilayani.
3. Accessible (dapat diakses)
    > segmen harus mudah dijangkau untuk dilayani.
4. Differentiable (dapat dibedakan)
    > segmen dapat dibedakan dengan jelas.
5. Actionable (dapat dilayani)
    > segmen dapat dijangkau atau dilayani dengan sumber daya yang dimiliki perusahaan.
Menentukan Target Market


1. Single Segment Concentration
   
+ perusahaan memilih satu segmen saja.
2. Selective Specialization
   + perusahaan menyeleksi beberapa segmen.
3. Product Specialization
   + perusahaan berkonsentrasi membuat produk khusus atau tertentu.
4. Market Specialization
   + perusahaan berkonsentrasi melayani berbagai kebutuhan dalam kelompok tertentu.
5. Full Market Coverage
   + perusahaan berusaha melayani semua kelompok dengan produk yang dibutuhkan.
 

Targeting
Setelah perusahan mengidentifikasi peluang-peluang segmen pasarnya, perusahaan harus mengevaluasi beragam segmen dan memutuskan berapa banyak dan segmen mana yang akan menjadi target pemasarannya. Global targeting merupakan proses mengevaluasi dan membandingkan berbagai segmen pasar global, serta memilih satu atau lebih diantaranya sebagai pasar sasaran yang dinilai berpotensi paling besar untuk dilayani secara efektif dan efisien. Perusahaan selanjutnya akan merancang bauran pemasaran sedemikian rupa, sehingga bisa mewujudkan return on sales (ROS) terbaik bagi perusahaan dan sekaligus menciptakan nilai maksimum kepada para pelanggan.

Positioning
Positioning adalah suatu strategi dalam kegiatan pemasaran yang bertujuan untuk menciptakan perbedaan (differents), keuntungan (advantages), manfaat (benefit) yang membuat konsumen selalu ingat dengan suatu produk.
Cara Menentukan Positioning
1. Kajian terhadap konsumen (cutomer).
2. Kajian pada kapabilitas perusahaan (company). 
3. Kajian pada pesaing (competitor).
4. Kajian terhadap perubahan yang terjadi dalam lingkungan bisnis (change).



Positioning pada hakikatnya adalah menanamkan sebuah persepsi, identitas dan kepribadian di dalam benak konsumen. Untuk itu agar positioning kuat maka perusahaan harus selalu konsisten dan tidak berubah. 



Landasan penentuan positioning :
  • Manfaat yang dapat diberikan perusahaan
  • Pencapaian yang telah dihasilkan perusahaan
  • Segmen pasar dan pelanggan yang ditargetkan
  • Atribut yang jadi keunggulan produk dan merk perusahaan
  • Bisnis baru yang dimasuki
  • Originalitas dan posisi sebagai perusahaan atau merk baru di pasar
Untuk mengkomunikasikan suatu produk, perusahaan harus kreatif, komunikasi jelas dan simpel, melihat kondisi pelanggan, dan memakai bahasa pelanggan.



Komunikasi Pemasaran Terpadu

Komunikasi Pemasaran Terpadu adalah konsep perencanaan komunikasi pemasaran yang mempunyai nilai tambah dari perencanaan komprehensif dengan mengkaji peran strategis komunikasi seperti iklan, direct response, promosi penjualan, dan humas  dan memadukannya untuk meraih kejelasan pesan, konsistensi dan dampak komunikasi maksimal melalui keterpaduan pesan.




Kepopuleran IMC (Intergrate Marketing Communication) memunculkan paradigma baru dalam pemasaran. Bila sebelumnya terdapat jabatan sebagai manajer periklanan, manager promosi, manager penjualan, atau manager public relation, kini dikenal jabatan baru seperti manager promosi dan kehumasan, manajer komunikasi pemasaran,  atau general manager hingga vice president untuk bidang tersebut. Konsep IMC telah diperluas dari sekedar untuk kepentingan pemasaran secara sempit, menjadi lebih komprehensif dan menyentuh berbagai aspek terkait perusahaan.

Layanan Blackberry merupakan jenis layanan telekomunikasi baru bagi konsumen di Indonesia, dimana para pengguna akan mendapat layanan utama berupa push-mail, e-mail secara instan melalui layanan SMS, dan berbagai fitur lain yang memudahkan bagi pelanggan untuk berkomunikasi di sela-sela kesibukan melaksanakan aktivitasnya seperti voice SMS dan lain-lain. Telkomsel dan Indosat adalah operator telekomunikasi yang lebih dahulu memasarkan layanan Blackberry kepada pengguna telepon selular dan sejak awal tahun 2007 XL baru meluncurkan produk layanan Blackberry XL dengan berbagai kemudahan dan kelebihannya.

Oleh karena itu, XL harus memiliki strategi pemasaran tertentu yang mampu untuk menarik perhatian pelanggan terutama pelanggan bisnisnya, yaitu suatu Strategi Komunikasi Pemasaran berupa Komunikasi Pemasaran Terpadu (Integrated Marketing Communication/IMC).
Dalam proyek akhir ini akan dilakukan penelitian terhadap tiga aspek utama yaitu perilaku, persepsi, dan preferensi dari pelanggan Blackberry XL untuk kemudian dilakukan analisis terhadap ketiga aspek tersebut. Berdasarkan hasil penelitian, ternyata bahwa program Komunikasi Pemasaran Terpadu (IMC) yang dilakukan selama ini belum dapat berjalan secara efektif, dimana awareness masyarakat terhadap layanan Blackberry XL tersebut masih perlu dibangun melalui berbagai program IMC yang dapat diimplementasikan. Berdasarkan sumber data yang dikompilasi dan hasil analisis terhadap ketiga faktor tersebut, maka dibuat rencana implementasi IMC dari layanan Blackberry XL.

Program IMC Blackberry XL terdiri dari 5 (lima) program Promotion Mix, yaitu Periklanan (Advertising), Promosi Penjualan (Sales Promotion), Humas Penjualan (Public Relation), Penjualan Personal (Personal Selling), dan Pemasaran Langsung (Direct Marketing). Implementasi tersebut kemudian dijadwalkan kedalam sebuah Time Line yang direncanakan untuk bulan Juli tahun 2008 sampai dengan bulan Desember 2008. Rekomendasi hasil penelitian proyek akhir ini adalah XL agar mengimplementasikan program IMC melalui dukungan berbagai aktivitas Promotion Mix sehingga dapat lebih fokus, berkesinambungan dan memenuhi tuntutan pasar yang sangat dinamis.
Back to Top